Saturday, October 27, 2012

Pesanan Pertama *jeng...jeng...*



Bismillahirrahmanirrahiim...

Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah buat saya karena... hari ini pesanan kue pertama dalam hidup (yang dibayar pakai uang ya, bukan terimakasih dan senyum) akhirnya diantaaar...

Buat yang kenal dengan saya (lebih tepatnya sekantor) mungkin mulai merasakan bau-bau dapur pada diri saya belakangan ini. Awalnya suka coba-coba resep. Kemudian ikut kursus. Lalu mencoba resep-resep yang agak rumit yang otomatis juga membuat saya ganjen sama yang namanya loyang, cetakan, bahan kue, dan teman-temannya.

Tujuan utamanya, jujur saja... lebih pada kesenangan diri dan orang lain. Tapi nggak ada salahnya toh kalau bisa menghasilkan uang? *dasar emak-emak*. Akhirnya saya mencoba untuk menuju tahap selanjutnya: Terima pesanan! Diawali dengan membuat kue untuk acara keluarga, bawa kue ke kantor, dan kemudian menerima pesanan yang sesungguhnya.

Mau tahu siapakah sang pemberani itu?? Mama Esta!! Mbak Esta ini adalah teman sekantor, duduknya pas di samping saya. Sebagai sesama penyuka dapur, sepertinya tujuan Mbak Esta mesen kue lebih pada dukungan pada sesama teman. Hehe. Awalnya ragu. Beneran. Takut nggak enak. Takut kemahalan. Ntar susah nganternya. Ntar ini. Ntar itu. Hah, capek. Kapan mulainya? Saya cuma berpikir, saya nggak akan tahu kalau nggak coba.

Pesanannya adalah: Fruity Feast Japanese Cheese Cake untuk ultah Yoona sang keponakan. Bukan kue ulang tahun yang meriah khas anak-anak, ini adalah kue untuk dimakan para orang tua. Hehe. Jadi hiasannya yang sederhana sajah... Paling ditambah tulisan YOONA dari WCC yang dikasih pewarna ungu. Plus bonus lilin.

Jumat pagi kue dibuat.

Sabtu pagi kue dihias.

Sabtu pagi agak siang kue diantar.

Dan benarlah kenapa Rasul mengompori kita semua untuk jadi wirausahawan... Karena memang nggak mudah. Bukan cuma butuh keahlian, tapi juga kesenangan. Bukan cuma butuh kesenangan, tapi juga strategi. Bukan cuma butuh strategi, tapi juga eksekusi. Bukan cuma eksekusi, tapi juga persistensi. Aaah... padahal baru satu kue, pelajarannya udah bikin lumayan deg-degan. Apalagi adegan nganter kue *ketok-ketok meja kalo inget*.

Bagaimanapun, saya bersyukur mengambil kesempatan tersebut. Saya juga berterimakasih buat Mbak Esta yang memberikan pesanan. Pelajarannya banyak, dan insyaAllah bertambah saat ada pesanan-pesanan berikutnya.

OOT dikit, JCC yang saya buat untuk Mbak Esta menurut saya adalah yang terbaik dari 5 JCC yang pernah saya bikin. Saya sampe nggak tega mau ngehiasnya. Mlenak mlenuk seksi banget tuh JCC waktu baru mateng... Pingin dijadiin bantal deh rasanya :D

Sooooo... buat kawan-kawan yang mau mencoba kue buatan saya, silahkan lho. Selain membuat diri Anda mencoba kue enak, Anda juga membuat saya senang, dan mendekatkan diri saya pada impian-impian *tsaaah...*

Fruity Feast JCC
Oia, sebenarnya ini bukan kue yang saya buat untuk pesanan, tapi kurang lebih beginilah bentuknya. Selain itu nama Fruity Feast suamiku yang kasih :)

Wednesday, October 10, 2012

What Makes Me Busy Lately


Bismillahirrahmanirrahiim...

Baru saja saya ngecek blog dan mendapati bahwa terakhir kali blog ini di-update adalah tanggal 27 Agustus 2012. Itu berarti sebulan lebih yang lalu. Waaaw... lama juga yah... Padahal sebenarnya saya sudah menyiapkan beberapa materi untuk dipajang di blog lho... Yang mana mayoritas adalah tentang hobi baru saya: Baking J

Jujur saja, saya lupa kapan terakhir kali saya benar-benar bersemangat, penasaran, tak putus asa, mencoba sampai mendekati kesempurnaan seperti saat saya memasak (kue). Mengenang perasaan ini bahkan bisa membuat saya bahagia. Yak, bahagia.

Saya harus akui perasaan ini tak saya dapatkan dalam pekerjaan. Walaupun sesuai sama bidang ilmu, tapi pekerjaan rutin kadang mengurangi makna yah... Dan mungkin karena dikaitkan dengan embel-embel pekerjaan, ya... saya memaknainya sebagai: kerja.

Saya dan suami amat sangat mendukung satu sama lain untuk menemukan hal yang membuat hati kami berbunga, bersemangat. He found it in photography, and I found it in cooking. We’ve been blessed!! Bahkan kalau bosan atau BT dengan pekerjaan kantor, saya langsung pingin kabur ke dapur dan masak!! Seorang teman bahkan pernah bertanya, kok sempet sih? Pagi-malem kerja. Pulang kantor main sama anak. Kapan manggangnya? Jawabannya: ya...setelah anak tidur. Alhamdulillah suami ikutan seneng. Bukan karena bisa makan kue sering-sering ya... Tapi, dia ikut bahagia saya menemukan sesuatu yang saya suka dan membuat sa bersemangat. Kadang saya merasa hal ini diilhamkan begitu saja...

Ngomong-ngomong, penasaran nggak sih kenapa tiba-tiba jadi seneng masak khusunya baking? Saya sendiri nggak tau persis kenapa. Ada beberapa hal yang saya pikirkan. Pertama, Mamah itu jago masak. Masakannya enak, dan medok. Berani bumbu lah pokoknya. Beliau juga mengedepankan kesempurnaan. Bahan-bahan harus benar-benar bagus dan bersih. Bumbu harus banyak. Ya, semacam itu lah... Tapi beliau boleh dibilang tak pandai bikin kue. Di rumah ada mixer, tapi nggak ada oven. Maka, sepanjang ingatan saya, itu mixer hanya beberapa kali keluar kardus selama bertahun-tahun. Maka membuat kue, jujur saja adalah hal yang ajaib buat saya. Membuatnya seperti membuat karya (emang begitu bukan?). Semakin indah dan sempurna, semakin senanglah hati ini J. Selain itu, mungkin hal yang alamiah ya... setelah menikah dan punya anak hasrat memasak memang agak timbul sih, dan semakin kuat setelah punya oven listrik.

Jadi, mohon jangan bosan kalau beberapa waktu belakangan isi blog ini terdiri dari foto-foto hasil masakan ya... Sebenarnya banyaaak banget hal yang ingin saya tulis. Namun saya sendiri masih berusaha membuat manajemen waktu yang lebih baik bagi diri saya sendiri. Menulis adalah hal yang WAJIB dimasukkan dalam agenda kok.

Daaan... tolong jangan sungkan untuk bilang: “coba dong kuenya”. Bagaimana caranya itu urusan nanti. Karena salah satu hal yang saya nikmati adalah: saat orang lain mencobanya dan bilang “enaaaaak!!”