Bismillahirrahmanirrahiim…
Setelah beberapa hari ini “repot” dengan blog edisi dapur www.cakeandfriends.wordpress.com … Hari ini saya mau repot dengan www.bungafiktif.blogspot.com.
Hari ini saya pingin banget cerita kepada dunia (taelah…) tentang
proses Toilet Training (TT) Abang Ihya. Sebelumnya saya juga pernah nulis
tentang tema yang sama. Semua berjalan dengan cukup lancar setelah hari itu, bisa dibilang
Ihya nggak pernah ngompol lagi saat tidur malam dan hampir selalu bilang kalau mau
pipis. Tapi, ada satu masa di mana Ihya tiba-tiba jadi suka ngompol di malam
hari. Kami coba berpikir, kenapa ya…? Eh, ternyata saya sudah nggak bisa segitu
tenangnya menidurkan Ihya seperti dulu. Frekuensi minum dan mainnya tidak saya
atur seperti dulu, jadi… pipis sebelum tidur adalah wajib hukumnya!! Hehehe.
Kemudian, TT sudah mulai berjalan kembali, tiba-tiba Ihya
seperti mengalami penurunan kembali. Jangankan saat tidur, saat bangun saja
Ihya jadi sering pipis di celana. Hal pertama yang saya cek adalah pemakaian
pospak dan keteraturan jam Buang Air Kecil (BAK). Benar saja, karena Ihya sering menolak untuk
mengikuti jadwal BAK di kamar mandi, saat sudah kebelet ia tak sanggup menahan
dan kemudian pipis di celana. Akhirnya,
Ihya diminta untuk memakai pospak kembali oleh mertua yang kemudian membuat keterampilan
TTnya kembali menurun. Maklum, Ihya tinggal di rumah mertua saya saat
siang hari. Pipis di sembarang tempat jelas mengganggu karena rumah mertua saya
memang sering dijadikan tempat pengajian dan ada TK juga di sana. Sebagai rencana perbaikan, saya melarang ART untuk
memakaikan pospak kepada Ihya dalam keadaan apapun. Lah, kalau diminta sama mertua
gimana? Hehe… Ya udah deh, nyerah… tapi silahkan beli pospaknya sendiri. Saya
pun nggak pernah lagi nyetok pospak di rumah.
Sayapun berusaha untuk menyemangati Ihya untuk tidak pipis lagi dengan
memberikan hadiah-hadiah kecil kalau ia sukses tidak pipis di celana seharian.
Selain itu, bagaimanapun keadaannya, jangan marah saat Ihya pipis di celana.
Menurut saya itu hanya memperburuk keadaan dengan membuat Ihya semakin tegang.
Tantangan juga semakin naik dari hari ke hari. Mulai dari tidak pakai
pospak saat tidur, kemudian saat main, kemudian saat bepergian ke warung atau
sekitar rumah, kemudian saat bepergian jauh seperti ke rumah neneknya, dan
kemudian… kemarin Ihya tidak pakai pospak sama sekali seharian. Pagi hari kami
pergi arisan keluarga, kemudian melancong ke ITC untuk beli beberapa keperluan.
Aaaah… Saya bahagia banget.
Setiap ada pencapaian baru, di malam hari saya ingatkan Ihya dan kami
sekeluarga untuk bilang bahwa hari ini dia telah membuat pencapaian baru yang
hebat. Untuk memotivasi, kami belikan juga ia celana dalam yang lucu-lucu :)
Beberapa hari yang lalu ada kejadian lucu. Tante-tantennya mau membawa
Ihya belanja dan memintanya untuk memakai pospak, dan Ihya… marah!! Ia bilang
“kan Abang udah gede… yang pakai P**pers anak keciiil!!”. Sampai di rumahpun ia
masih mengadu kepada saya dan kakeknya kalau ia dipaksa pakai pospak. Hehe.
Good boooy!!
Dan hari ini, sepertinya saya bisa bilang bahwa Ihya telah lulus TT :)
Kalau ditanya apa tipsnya… Buat saya sih setelah dirangkum ada beberapa
hal…
Satu, mulai TT hanya jika anak sudah siap secara fisik. Biasanya
sekitar 1,5 sampai 2 tahun. Percayalah, Anda akan lebih bahagia menjalaninya.
Dua, setelah mulai ya harus disiplin. No pospak sama sekali. Bisa dilakukan secara
bertahap sih, tapi paling nggak untuk sehari-hari sudah dihilangkan sama sekali.
Tiga, edukasi orang-orang sekitar terutama yang ikut berinteraksi
dengan anak. Termasuk diri sendiri kayaknya ya… supaya tetap sabar apapun yang
terjadi :)
Empat, kalau TT berlangsung lama dan tidak sesuai harapan, jangan sedih
dulu. Cukup evaluasi proses yang berjalan dan lakukan perbaikan-perbaikan.
Lima, TT itu prestasi besar lho… Saya masih ngompol di tempat tidur
sampai usia SD. Makanya saya sudah cukup menyiapkan diri kalau Ihya menjalani
TT dalam waktu yang lama. Jangan lupa berikan pujian dan hadiah-hadiah kecil
kepada anak, karena mereka telah melakukan hal yang hebat. Ihya aja bisa
tersipu kalau dipuji… Di dalam hati pasti ia senang dan bangga pada dirinya
sendiri.
Tantangan berikutnya buat Ihya adalah perjalanan (sangat) jauh tanpa pospak. Umm... pulang kampung misalnya? Siap-siap ya Nak!! Semoga bermanfaat.