Bismillahirrahmanirrahiim…
Tadinyaaa… hari
ini saya ingin memulai aktivitas-aktivitas belajar yang menyenangkan
bersama Abang. Sebelumnya sih sudah nyontek dan bookmark ide
di mana-mana. Tapi realisasinya nggak ada. Tetapi oh tetapi…
sepertinya saya sudah nggak kuat begadang. Tidur jam dua malam dan
bangun dengan keadaan luar biasa ngantuk. Setelah itu
bangun-tidur-bangun-tidur sampai jam 11. Bener-bener nggak enak
banget rasanya… dan akhirnya rencana awal harus sedikit berubah.
Sebelumnya
saya cerita sedikit… Kita mungkin sama-sama tahu bahwa jam menonton
TV wajib banget buat dibatasi. Tapi sesampainya di Adelaide saya agak
terlena. Selain karena acara anak-anaknya bagus-bagus dan cukup aman,
kartun-kartun ini juga amat membantu Ihya untuk menambah kosakata
dalam bahasa Inggris. Tapi lama-lama menjadi kecanduan. Gejalanya
adalah Ihya susah sekali dialihkan kalau sedang menonton TV. Sering
tidak mendengar dan mata tetap tertuju ke televisi saat dipanggil.
Saat
kesulitan mencari remote untuk menyalakan TV pun rasanya bikin dia
frustasi. Saya dan Syami berpikir ini hanya masalah kurangnya
kegiatan pengisi. Tapi ternyata nggak juga, dan saya mengetahuinya
hari ini. Walaupun sudah coba dialihkan dengan kegiatan lain tetapi
masih teringat terus dengan acara TV.
Sekarang
ya tugas saya adalah membuatnya sibuk sedemikian rupa agar teralihkan
dari TV. Saya dan Syami sepakat untuk tidak menambah aturan baru
terkait TV, agar Ihya tidak tertekan dengan banyaknya peraturan dan
larangan.
Kembali
lagi, rencana aggak berubah karena saya bangun kesiangan. Tapi,
bagaimanapun harus tetap dimulai. Biarlah rumah berantakan karena
belum disentuh sapu sama sekali. Ide pun spontan saja tidak mengikuti
perencanaan saya sebelumnya.
Kegiatan
pertama, membuat bola sabun.
Resepnya lihat di buku Boredom Busters:
-
Cairan pencuci piring ½ cup
-
Air 1 ½ cup
-
Gula pasir 2 sdt
Saya
hanya pakai setengah resep dan itupun jadinya sudah cukup banget
untuk main berdua. Niupnya pakai apa? Cari saja barang-barang di
dapur yang memiliki lubang berbantuk bulat. Kalau saya pakai stensil
untuk cupcake dan
ujung spatula. Selain itu saya juga membelah botol plastik menjadi
dua agar dapat ditiup dari salah satu ujungnya.
Yak,
ternyata walaupun kegiatannya cukup menyenangkan tapi tidak bertahan
lama, hanya sekitar setengah jam saja. Kamipun kembali ke dalam
rumah.
Saya
sambil putar otak “setelah ini mau ngapain lagi ya?”. Kebetulan
ada sedikit coklat sisa membuat eclairs kemarin. Jadilah saya gunakan
kembali stensil untuk membuat coklat aneka bentuk. Lumayaaan… bisa
mengalihkan Ihya untuk beberapa saat. Ihya pun senang karena bisa
colak colek coklat.
Tapi
paling tidak sudah dimulai, dan mudah-mudahan esok hari lebih baik
lagi :)
No comments:
Post a Comment