Saturday, October 18, 2014

Glenelg Beach


Bismillahirrahmanirrahiim...

Masih edisi jalan-jalan... (panik lihat masih banyak yang mau ditaruh di blog T_T)
Saya nih orang pantai. Suka air, dan nggak suka ngos-ngosan naik gunung. Apalagi kalau ditambah drama bingung mau buang air di mana... (cemen banget ya?). Makanya begitu ditawarin buat jalan-jalan saya langsung pingin ke pantai.

Di Adelaide sendiri ada beberapa pantai yang bisa dikunjungi. Tapi karena waktu itu lokasi masih nomaden di rumah teman yang dekat dengan stasiun tram, maka pilihan jatuh ke Glenelg Beach karena bisa langsung diakses dengan tram. Apesnya hari itu bertepatan dengan acara lari marathon yang bikin kita harus jalan 3 stasiun. Hihi. Kalo ibunya sih masih bisa elus-elus perut sambil berdoa lahiran lancar karena banyak jalan. Nah, yang kecil udah bete kecapean duluan...

Tapi begitu lihat air dan pasir, langsung deh mata Ihya berbinar-binar. Kebetulan walaupun cuaca cukup cerah, tapi tetep yah... anginnya dingin!! Pasirnya pun dingin. Jadi Ihyapun lebih sukarela melepas sendalnya dan lari-lari di pasir. Saya kasih tau ya... Ihya ini risihan banget. Baju atau celana basah dikit mnta ganti. Nginjek nasi atau yang kotor-kotor pasti minta langsung bersihin (apalagi pasir!!). Nginjek rumput atau duduk di rumputpun dia ogah kalau nggak dipaksa. Kejadian Ihya main di pasir ini termasuk agak langka (maklum anak mall... hehe).

Walaupun "cuma" main-main dan duduk-duduk di pantai, tapi sebenarnya ini wisata yang sehat. Perjalanan nggak makan waktu lama... bisa menghirup udara segar... anak bisa bebas main lari-larian... gratis pulak (dasar emak-emak, nyebutnya gratis melulu).
Ya... paling nggak masyarakat bisa mendapatkan hiburan murah meriah, jadi nggak gampang stress :)

Terakhir (tapi paling penting!), silahkan menikmati foto-fotonya ya :)

Ini maksudnya Ibu gaya Titanic atau apa sih?

Kalau di Ancol ini udah jadi tempat foto pre wedd sejuta pasangan. Hehe

Abang yang foto lhooo... *Ibu obsesi punya foto berdua Ayah*


selpih

Bersih...



Jalan-jalan: South Australian Museum

Bismillahirrahmanirrahiim...

Kayaknya dari sejak menginjakkan kaki di luar negeri, pertanyaan yang paling sering muncul adalaaah... "udah ke mana aja?". Hehe.
Motif utama saya jalan-jalan sih sebenarnya menjajaki seluas-luasnya Adelaide (Australia kalo bisa... hehehe). Kedua, bikin Ihya capek. Haha. Maklum... anak kecil kan energinya gede banget. Harus sering-sering diajak main keluar dan berkegiatan. Sekaligus belajar tentang hal-hal baru yang ditemuinya.

Kali ini saya ingin cerita tentang kunjungan ke South Australian Museum. Disclaimer: Tulisan di foto-foto yang saya tempel di posting kali ini adalah SA Museum. Karena eh karena saya pikir nama museumnya adalah South Australia Museum. Hehe. Tapi mau edit lagi dari awal males banged euy...

Kota ini memang punya banyak taman, ruang terbuka, dan wisata edukatif macam South Australian Museum yang pastinya... gratis. Hihi. Setelah beli sesuatu di Central Market kami bertiga langsung capcus ke museum ini. Awalnya, seperti niat di awal, hanya mau jalan-jalan (makanya dateng jam 2 siang, hehe). Tapi, sebenarnya kalau Ihya sudah sedikit paham bahasa Inggris dan masuk usia sekolah, wisata museum bisa lebih menyenangkan lagi. Insya Allah setelah Ihya sekolah saya akan ajak dia ke sana lagi, soalnya saya juga suka. Hehe.

Di museum pasti kita melihat sesuatu yang biasanya hanya kita nikmati lewat gambar atau video. Nah, anak usia sekolah mestinya sih lebih bisa mengeksplorasi. Ihya sendiri terlihat sangat bersemangat (kecuali di bagian koleksi Kebudayaan Pasific dan Aborigin) karena banyak koleksi-koleksi binatang dalam bentuk patung atau yang sudah diawetkan. Beberapa bahkan masih hidup. Dan biasalah... sampai agak susah disuruh pulang :)

Sayangnya, karena waktu kedatangan kami mepet (museum dibuka dari jam 10 - 17) jadi nggak semua bagian bisa dieksplorasi, tepatnya kami meninggalkan koleksi Mesir Kuno T_T.
Oia, South Australian Museum juga sering menjadi tempat untuk acara-acara tertentu, misalnya di hari itu akan diadakan semacam penghargaan fotografi di malam hari. Taman bagian depannya juga cukup luas. Bisa buat tempat ngadem dan makan untuk yang bawa bekal seperti kami. Nggak bawa makanan pun gampang karena ada Museum Cafe (eh... tapi nggak ada jaminan makanannya halal ya... hehe)

Untuk informasi lengkap mengenai South Australian Museum bisa dilihat di tautan ini: http://www.samuseum.sa.gov.au/
Saya hanya punya sedikit foto-fotonya saja. Semoga wisata museum di Indonesia juga bisa semakin diminati :)










Sunday, October 5, 2014

5 Tahun Sudah...

Bismillahirrahanirrahiim...

Tanggal 2 Oktober, entah kenapa habis maghrib saya ngantuk buanged!! Akhirnya pamit ke Bunny untuk tidur lebih awal... Plus berpesan minta tolong dibangunkan untuk shalat Isya. Akhirnya saya bangun sekitar jam 11.30. Setelah itu masih sempat ngobrol-ngobrol bersama Bunny. Sampai kemudian sekitar jam 00.30 Bunny tanya: "Kamu bener-bener nggak inget ya?"

Saya terdiam sambil berpikir keras... Saya lupa apa ya? Lupa matiin kompor? Lupa utang sama orang sampai ditagih ke suami? Dan yak!! saya lupa aja gitu loh sama ulang tahun pernikahan kami... Hahaha...
Untungnya sih suami bukan tipe yang sensitif sama urusan kayak gitu. Biasanya nih... tiap ulang tahun pernikahan saya menyiapkan surat untuk suami tercinta. Kadang ada kue dan kadang ada kado.

Tanpa bermaksud melempar batu, sepertinya saya agak terpengaruh dengan Bunny yang memang nggak terlalu senang dengan selebrasi tanggal-tanggal khusus. Walaupun selalu ingat, biasanya hanya peluk dan cium saja untuk merayakannya (padahal kan aku pingin cincin berlian... :)).

Ah... tak terasa sudah 5 tahun. Anak kami sudah hampir dua. Dan sekarang kami berada di Adelaide. Akhirnya kami habiskan dini hari ngobrol ngalor ngidul ke sana ke mari. Bunny memang teman ngobrol yang menyenangkan... Ditemani dengan dengan capuccino (dapet rombengan milk frother yang masih oke) dan bubur kacang hijau buatan Bunny. Jujur lho... itu adalah bubur kacang ijo terenak yang pernah saya makan :)



Tahun ini kami memulai hidup baru yang cukup berbeda dari sebelumnya...
Pertama, kami tinggal di Adelaide. Semua serba asing di sini dan pasti membutuhkan adaptasi. Tapi Alhamdulillah... sejauh ini kami menyukainya. Lingkungannya, suasananya, dan terutama kami banyak menghabiskan waktu bersama sebagai keluarga. Di Jakarta yang padat semua rasanya selalu terburu-buru. Kami punya jadwal tetap harus ke sana dan ke sini bahkan di akhir minggu sekalipun... Sementara di sini, walaupun jadwal tetap ada, tapi ya kami habiskan sebagai sebuah keluarga.

Kedua, kami sedang menanti kelahiran anak kedua. Dari hasil beberapa kali USG sih jenis kelaminnya perempuan. Itu berarti kami akan mendapat tantangan baru untuk mendidik anak perempuan.

Ketiga, saya akan fokus di rumah mengurus rumah dan keluarga sementara Bunny sekolah dan bekerja. Jujur sih... rasanya sempat terlena berasa lagi liburan panjang dari kantor, haha. Sekarang saya sedang mengejar untuk membuat rencana-rencana agar amanah saya yang baru ini bisa berjalan dengan sebaik-baiknya dan bernilai ibadah di hadapan Allah. Melihat perubahan positif Ihya selama kami di sini, saya makin yakin untuk memilih karir sebagai Ibu selama mungkin anak-anak membutuhkannya...

Keempat, sebenarnya sih kami sedang menghadapi masalah yang cukup pelik. Tapi kalau berdua rasanya jadi lebih tenang dan santai. Hehe.

Tahun demi tahun perbedaan yang remeh temeh semakin nggak berarti. Kami belajar bahwa kami memang berbeda. Dengan latar belakan yang berbeda. Setiap saya bersabar atas kekurangan Bunny, maka saat itu pula ia sedang bersabar dengan kekurangan saya.
Bunny boleh dibilang sahabat juga buat saya. Apaaaaa aja saya ceritakan ke dia. Karena memang ada hal-hal yang nggak mungkin saya ceritakan ke orang lain. Dan kami berusaha untuk selalu terbuka menyatakan rasa sayang dan ganjalan. Yang saya inget sih... kami nggak pernah membiarkan hari berlalu dengan masalah yang mengganjal.

Selamat ulang tahun pernikahan yang ke-5 ya sayang... Insya Allah ada tahun-tahun selanjutnya di depan yang akan kita lalui. Semoga setiap waktu yang kita habiskan dalam pernikahan membawa berkah... Dan semoga kita menjadi pasangan di syurga kelak. I love you :)

Lebaran Idul Adha di Adelaide

Bismillahirrahmanirrahiim...
Happy Ied Adha for all moslem brothers and sisters around the world!!

Setahu saya di Indonesia MUI memutuskan bahwa 10 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 5 Oktober atau hari ini. 

Sementara kami di Australia, khususnya Adelaide mengikuti keputusan semacam majelis ulama di sini, yaitu 10 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 4 Oktober atau hari Sabtu kemarin. Soalnya mau ikut pemerintah Indonesiapun nggak ada tempat sholatnya... Hehehe.

Sayang sekali sodara-sodara... saya bukan banci foto dan akhirnya nggak banyak mengabadikan momen-momen berlebaran di tempat selain di tanah air. Hanya ada satu foto saja di HP. Hehe.

Alhamdulillah walaupun jauh dari orangtua dan saudara di sini banyak saudara yang menggantikan... 

Ceritanya nih, hari Jumat saya ada jadwal pemeriksaan kandungan. Berangkat jam 11.30 dan pemeriksaan baru rampung sekitar jam 16.00. Maklum... 30 minggu 5 hari dan nggak punya riwayat apa-apa. Jadilah sampai rumah udah sore (banget) dan capek (banget). Tapi Bunny kan puasa... Masa nggak disuguhin apa-apa... *kasian bener...*

Akhirnya mulai grasak-grusuk di dapur bikin semur telur. Telur sudah direbus, bumbu sudah dijerang... tiba-tiba... tetangga nganter makanan!! Bukan satu atau dua jenis, tapi macem-macem!! Mulai dari lontong, sayur buncis, semur daging, opor ayam, sambal goreng kentang pakai PETE, dan kerupuk!! Subhanallah... Langsung saya matiin kompor dan memilih untuk selonjoran... Buka puasa suami udah aman. Hehe.


Sudah? Nggak!!

Kira-kira setengah jam kemudian tetangga yang lain datang mengantarkan menu yang kurang lebih sama... Subhanallah...

Kami memang dapat tetangga yang baik-baik di sini :)

Dan besoknya... kami bersukaria Sholat Idul Adha di Flinders University. Makannya udah? Ya belum dooong... Sehabis sholat kami disuguhi makanan-makanan khas Indonesia. Semua makanan tersebut urunan dari (khususnya) anggota MIIAS dan masyarakat Indonesia di Adelaide. Ketemu sejublek orang Indonesia senangnya bukan main... apalagi ketemu makanannya... Hehe.

Alhamdulillah di sana kenalan dengan saudara seiman dan setanah air. Semoga barokah ya Ibu-ibu dan Bapak-bapak atas semua sajian dan usaha yang diberikan... Semoga Allah membalas dengan syurga :)


Salam!