Wednesday, April 18, 2012

Books for Ihya

Ini adalah warisan leluhur yang HARUS saya pertahankan!! Doyan baca. Doyan buku.

Eh, kenapa saya bilang warisan leluhur (maaf ya Papahku, ini cuma hiperbola doang, bukan berarti Papah adalah leluhur, hehehe)? Karena Papah lah yang membuat saya doyan baca. Seperti kata Meeng, belanja sama Mamah, beli buku sama Papah. Beliau amat sangat mendorong kami untuk suka baca. Nggak terhitung banyaknya *lebay* buku cerita dan komik yang saya punya. Sayangnya saat itu saya belum pandai merawat buku, jadilah banyak yang hilang tak berbekas. Ditambah lagi rutin langganan Bobo sampai kelas 6 SD yang kemudian diikuti oleh adik saya. Intinya, saya, Mega, dan Papah adalah trio doyan buku.

Prinsip Papah, yang penting suka dulu sama buku. Masalah ngerti atau nggak, masalah buku pelajaran atau komik, itu belakangan. Bisa diterima sih... Kalau sudah suka sama buku, berarti suka membaca. Membaca adalah gerbang kemampuan bahasa dan analisa :). Serius, saya nggak punya target macem-macem di usia Ihya saat ini. Saya tahu, masa 5 tahun pertama adalah masa-masa emas. Tapi untuk menanamkan dan membentuk keterampilan tertentu, saat ini nggak lah. Saya hanya ingin Ihya senang dengan buku. Kalaupun hal itu akan jadi agenda di masa mendatang, saya ingin Ihya menikmati setiap prosesnya.

Saya sendiri masih suka baca. Cuma sudah agak berkurang nih... Degradasi dimulai saat saya mulai menggunakan motor sebagai alat transportasi. Walhasil waktu senggang di angkot atau KRL yang biasa digunakan untuk membaca juga berkurang.

Tapi, tetep lah... Saya bertekad untuk membuat Ihya suka membaca (dan menulis). Tadinya saya pikir “nanti aja lah” untuk beli buku untuk Ihya. Sampai sang Tante Mega baik hati membelikan 3 buku ini untuk Ihya:
 


Yang membuat saya bersemangat membeli buku ini untuk Ihya:

Dan kemudian ngiler untuk membelikan yang ini:

Setelah mencoba menggunakan buku-buku tersebut untuk “kencan” bersama Ihya, saya jadi bener-bener sadar betapa besarnya manfaat buku. Ihya terlihat sangat antusias dengan gambar dan warna yang disajikan. Tentu saja Ihya nggak bisa duduk tenang dalam waktu lama untuk mendengarkan saya membaca. Tapi melihat gayanya yang sok tahu itu bikin saya jadi senyum-senyum sendiri :).

Misalnya nih, kalau sudah saya ajak baca buku, maka Ihya akan pasang posisi tiduran sambil mengangkat buku ke atas, tengkurap dan memasang buku di depannya, atau nyelip di posisi depan supaya bisa melihat bukunya.
Selain itu, sudah ada tambahan kosakata baru lho...

Baca (diucapkan dengan jelas),

Ikan (diucapkan dengan jelas),

King (maksudnya kepiting), dan

Shhh (untuk Shark).

Jadi... Intinya, jangan takut berinvestasi buku untuk anak-anak. Insya Allah besar manfaatnya. Kunantikan karyamu (buku) suatu hari Ihya anakku... *seperti Papah masih menanti saya menulis buku. Hehe*

3 comments:

  1. aku juga 'happy' pah beliin buku buat abang :D

    ReplyDelete
  2. Aseeek, pada iuran yuk buat beli buku Halo Balita. Harganya 1.620.000. Hehehehe

    ReplyDelete