Jadi ya… Di suatu hari yang cerah
saya datang ke sebuah perusahaan untuk ikut seleksi (jangan ditanya keterima
atau nggak, karena belum ada kabar, hehe). Sebelum hari-H, biasa lah… saya
liat-liat situsnya. Coba cari annual reportnya juga kalau memang perusahaan
tersebut sudah Tbk… (karena, setelah beberapa kali membaca Annual Report suatu
perusahaan, saya menemui bahwa Annual Report mengandung informasi-informasi
yang menarik. Kadang
bahkan saya terhibur membacanya, hehe).
Besoknya, meluncurlah saya
pagi-pagi ke perusahaan tersebut (sebut saja PT X). Walaupun nyasar ke sana ke
mari, tapi akhirnya sampai juga sih… Pemandangan yang pertama saya lihat adalah
karyawan-karyawan yang sedang menuju mesin absensi. Rata-rata mereka memakai
pakaian yang kasual. Nggak formal sama sekali. Walaupun nggak parah gimana juga
sih… *misalnya pakai hot pants dan tank top*. Okay, dari situ saya bisa
menangkap budaya dan nilai yang ingin dibangun oleh PT X.
Saat dibawa menuju ruang psikotes,
saya makin terkesima lho… Soalnya interior ruangan ditata dengan sangat apik.
Pesan hidup sehat ada di mana-mana (PT X memang produsen makanan/minuman
kesehatan). Bahkan belakangan saya baru tahu PT X TIDAK menyediakan makanan
kecil yang DIGORENG dalam rapat-rapat mereka. Sekilas saya juga melihat ruang
kerja PT X. Wuiii… cakep. Cakep dalam arti: bikin seneng mata yang melihat. Bla
bla bla, psikotes dimulai dan tentu saja administrator tesnya berpakaian sama
santainya. Hehe. Setelah psikotes, saya menunggu waktu wawancara, dan sekali
lagi saya dan beberapa orang lain harus melewati ruangan kerja PT X. Kesan
saya: kaya di mall. Hehe. Selain berpakaian santai, ruangan terbilang penuh di
jam istirahat. Banyak kelompok-kelompok kecil sedang menyantap bekal yang
mereka bawa. Nggak cuma itu, ternyata ada semacam “gameshow” selama jam istirahat.
Jujur saja, saya nggak biasa sama
suasana kantor yang seperti itu. Tapi, coba deh kita bayangkan, kalau setiap
hari kita pergi kerja ke tempat yang kaku, dingin, dengan warna yang monoton,
dibandingkan dengan tempat yang memiliki banyak pola, ramai, dan
berwarna-warni. Kreatif, saya pikir itu adalah pesan utama PT X saat mengkonsep
ruang kerja bagi karyawannya. Oia, satu lagi, setelah saya perhatikan,
rata-rata karyawannya masih muda. Balik lagi ke KREATIF. Emang gampang jadi
kreatif? Nggak. Tanya deh sama yang suka ngasih training Creative Thinking,
hehe.
Saat ini dunia sepertinya amat
cepat bergerak. Saking cepatnya, jarang orang yang bisa mengikuti ilmu
pengetahuan yang berkembang dengan lengkap. Setiap orang diminta untuk mencari
sendiri. Mencari sesuatu yang beda. Ya… di sanalah kreativitas berperan. Dan
bagaimana mungkinkah seseorang diminta kreatif kalau nggak pernah dilatih.
Bagaimanakah kreativitas dilatih jika ia bahkan tak pernah dirangsang untuk
muncul. Okay, sebelum jauh merangsang kreativitas, paling nggak mood harus oke
dulu kan? Kalau ada bos yang bilang: “It’s your problem, ADAPT!!”, halah… udah
ketinggalan Pak…
Ruangan warna-warni dengan desain
interior yang manis tadi, saya yakin, jadi pemicu munculnya kreativitas. Selain
menarik orang-orang muda berdarah segar untuk masuk ke sana. Umm, mungkin agak
melenceng sedikit, dengan budaya, nilai, dan core competency yang jelas, proses
rekrutmen dan seleksi bisa jadi sangat berbeda lho… Berdasarkan info dari suhu
Pungki yang jadi pemateri training saya minggu lalu, sepertinya saya juga
menangkap hal yang kurang lebih sama: core competency jadi saringan utama,
bukan sebatas technical competency sajah.
Tapi, memang investasinya berat.
Perlu ada kepercayaan yang tinggi atas jalan yang sudah diambil, jadi nggak
setengah-setengah. Contohnya… Googleplex. Aaah…. Ngiri!! Ini bisa nyambung juga
ke Employee Satisfaction. Cih, manjang ke mana-mana…
Terus intinya apa dong? Hehe…
Intinya sih… saya mengapresiasi positif
PT X yang menggaungkan nilai dan budayanya dengan jelas tanpa harus dicetak dan
dipajang d semua ruangan. Karena 3 dimensi berbicara dengan sangat lantang :)
No comments:
Post a Comment