Monday, May 7, 2012

Nice Place to Work



Jadi ya… Di suatu hari yang cerah saya datang ke sebuah perusahaan untuk ikut seleksi (jangan ditanya keterima atau nggak, karena belum ada kabar, hehe). Sebelum hari-H, biasa lah… saya liat-liat situsnya. Coba cari annual reportnya juga kalau memang perusahaan tersebut sudah Tbk… (karena, setelah beberapa kali membaca Annual Report suatu perusahaan, saya menemui bahwa Annual Report mengandung informasi-informasi yang menarik. Kadang bahkan saya terhibur membacanya, hehe).

Besoknya, meluncurlah saya pagi-pagi ke perusahaan tersebut (sebut saja PT X). Walaupun nyasar ke sana ke mari, tapi akhirnya sampai juga sih… Pemandangan yang pertama saya lihat adalah karyawan-karyawan yang sedang menuju mesin absensi. Rata-rata mereka memakai pakaian yang kasual. Nggak formal sama sekali. Walaupun nggak parah gimana juga sih… *misalnya pakai hot pants dan tank top*. Okay, dari situ saya bisa menangkap budaya dan nilai yang ingin dibangun oleh PT X.

Saat dibawa menuju ruang psikotes, saya makin terkesima lho… Soalnya interior ruangan ditata dengan sangat apik. Pesan hidup sehat ada di mana-mana (PT X memang produsen makanan/minuman kesehatan). Bahkan belakangan saya baru tahu PT X TIDAK menyediakan makanan kecil yang DIGORENG dalam rapat-rapat mereka. Sekilas saya juga melihat ruang kerja PT X. Wuiii… cakep. Cakep dalam arti: bikin seneng mata yang melihat. Bla bla bla, psikotes dimulai dan tentu saja administrator tesnya berpakaian sama santainya. Hehe. Setelah psikotes, saya menunggu waktu wawancara, dan sekali lagi saya dan beberapa orang lain harus melewati ruangan kerja PT X. Kesan saya: kaya di mall. Hehe. Selain berpakaian santai, ruangan terbilang penuh di jam istirahat. Banyak kelompok-kelompok kecil sedang menyantap bekal yang mereka bawa. Nggak cuma itu, ternyata ada semacam “gameshow” selama jam istirahat.

Jujur saja, saya nggak biasa sama suasana kantor yang seperti itu. Tapi, coba deh kita bayangkan, kalau setiap hari kita pergi kerja ke tempat yang kaku, dingin, dengan warna yang monoton, dibandingkan dengan tempat yang memiliki banyak pola, ramai, dan berwarna-warni. Kreatif, saya pikir itu adalah pesan utama PT X saat mengkonsep ruang kerja bagi karyawannya. Oia, satu lagi, setelah saya perhatikan, rata-rata karyawannya masih muda. Balik lagi ke KREATIF. Emang gampang jadi kreatif? Nggak. Tanya deh sama yang suka ngasih training Creative Thinking, hehe.

Saat ini dunia sepertinya amat cepat bergerak. Saking cepatnya, jarang orang yang bisa mengikuti ilmu pengetahuan yang berkembang dengan lengkap. Setiap orang diminta untuk mencari sendiri. Mencari sesuatu yang beda. Ya… di sanalah kreativitas berperan. Dan bagaimana mungkinkah seseorang diminta kreatif kalau nggak pernah dilatih. Bagaimanakah kreativitas dilatih jika ia bahkan tak pernah dirangsang untuk muncul. Okay, sebelum jauh merangsang kreativitas, paling nggak mood harus oke dulu kan? Kalau ada bos yang bilang: “It’s your problem, ADAPT!!”, halah… udah ketinggalan Pak…

Ruangan warna-warni dengan desain interior yang manis tadi, saya yakin, jadi pemicu munculnya kreativitas. Selain menarik orang-orang muda berdarah segar untuk masuk ke sana. Umm, mungkin agak melenceng sedikit, dengan budaya, nilai, dan core competency yang jelas, proses rekrutmen dan seleksi bisa jadi sangat berbeda lho… Berdasarkan info dari suhu Pungki yang jadi pemateri training saya minggu lalu, sepertinya saya juga menangkap hal yang kurang lebih sama: core competency jadi saringan utama, bukan sebatas technical competency sajah.

Tapi, memang investasinya berat. Perlu ada kepercayaan yang tinggi atas jalan yang sudah diambil, jadi nggak setengah-setengah. Contohnya… Googleplex. Aaah…. Ngiri!! Ini bisa nyambung juga ke Employee Satisfaction. Cih, manjang ke mana-mana…

 



Terus intinya apa dong? Hehe…
Intinya sih… saya mengapresiasi positif PT X yang menggaungkan nilai dan budayanya dengan jelas tanpa harus dicetak dan dipajang d semua ruangan. Karena 3 dimensi berbicara dengan sangat lantang :)

No comments:

Post a Comment