Wednesday, May 2, 2012

Life Update



*ngulet dulu ah..*

Sebagai Ibu bekerja, ada 2 pihak yang keberadaannya  amat berharga buat saya: ART dan (keluarga) mertua. Haha, bahkan ngalahin suami yah… Tanpa ART, pagi hari saya bisa kacau, syukur-syukur nggak merembet BT sampai di kantor. Khusus untuk mertua, kebetulan memang kami tinggal cukup dekat. Walaupun ego agak terusik karena ke-sok mandiri-an saya yang gede, tapi demi Ihya, saya dan suami akhirnya sepakat menitipkan Ihya di rumah mertua. Namun, selanjutnya saya jelas lebih merasa damai-tentram meninggalkan Ihya di rumah mertua. Repot boyongan tiap pagi nggak masalah. Apalagi kalau melihat perkembangan Ihya yang meningkat dari hari ke hari (maklum, Bunda punya TK, dan keluarga mertua adalah keluarga besar. Jadi banyak yang mengajak Ihya main dan ngobrol) plus keriangan Papa-Bunda-Adek-adek Ipar setiap Ihya datang :)

Lebih repot, pasti…
Tadinya, saya biasa tidur lagi setelah suami pergi kerja. Sekarang langsung masak. Bukan apa-apa, ini ada hubungannya dengan pembukaan di atas. ART seringkali datang tak tepat waktu. Sebagai majikan yang membayar upah jauh di bawah UMP, sadar diri lah… Untuk menghindari ke-mumet-an, ya… harus siap-siap lebih awal. Bahkan rasanya ada kepuasan tersendiri saat bisa membawakan bekal makan siang untuk Bunny tercintah…

Tadinya, saya menggunakan jatah terlambat saya tiap bulannya dengan maksimal, *maklum, lagi demot*. Sekarang, boro-boro… Yang tadinya masih santai berangkat jam 08.20 dari rumah, sekarang jam 08.00 TENG musti udah stand by. Hasilnya, sekarang saya juarang banget telat. Seinget saya, terakhir saya telat karena jam di rumah mati.

Nah, saya nih aslinya pemales… Di bagian hati terdalam, saya bersyukur dengan keadaan ini, karena membuat saya semakin disiplin dan semakin dekat dengan Ihya. Serta banyak hal-hal yang seolah-olah kecil, padahal amat berharga. Contohnya, Senin kemarin. Sekonyong-konyong ART nggak masuk *hadeh…*. Abang bangun kepagian, Ibu bangun kesiangan, dan Ayah sudah berangkat kerja. Mau nggak mau harus urus sendiri tanpa ada yang jaga Ihya. Kasian sih… Ihya rewel karena melihat saya mondar-mandir tanpa fokus ke dia. Walhasil Ibunya juga ikut ngomel, hehe. Puncaknya, Ihya saya gendong depan dan kita naik motor berdua sajah!! Sepanjang jalan saya berbisik sama Ihya: yang kuat ya Nak…. *kesannya ngapain gitu ya…*

Saya juga sempat khawatir, apakah Ihya akan jadi nggak nyaman dengan jadwal kami. Ia harus “ikut jadwal” karena saya nggak boleh terlambat. Tapi suami menenangkan, semoga itu jadi bekal Ihya untuk lebih disiplin dan mandiri. Toh, saya nggak nyuruh Ihya nimba kaaaan….? Hehehe.

*tarik napas…* Di titik ini, saya makin PD dengan status Ibu Bekerja. Segala Puji bagi Allah dengan segala situasi yang Ia atur untuk kami… 

No comments:

Post a Comment