Sebegitu ngefansnya saya sama dr.
Sears dan Martha, ternyata nggak membuat saya tahu dengan judul dari misi besar
yang mereka bawa. Mungkin karena saya membaca Baby Book versi Indonesia kali
ya… Ya… Akhirnya saya tahu dan saya pingin berbagi mengenai hal ini. Attachment
Parenting. FYI, saya baru ngeh istilah ini setelah baca kolom di TIME (pamer…
padahal minat baca cuma karena ada kata “Sears” doang, hehe) mengenai dr.
Sears. dr. Sears sendiri adalah seorang dokter anak, dan istrinya Martha adalah
perawat. Mereka adalah keluarga Katolik taat, bahkan Om Sears pernah masuk
sekolah seminari. Ada 8 anak di keluarga mereka yang salah satunya terlahir
dengan sindroma down.
Menjadi orangtua adalah hal paling
rumit yang pernah saya hadapi. Sayangnya, peran ini tidak akan pernah berhenti
sampai kita mati. Orang sering mengatakan bahwa tidak ada buku petunjuk tentang
bagaimana menjadi orangtua yang baik. Teori parenting berubah dari waktu ke
waktu. Dulu dr Spock berjaya, sekarang tidak. Pun teori terbaru tidak menjamin
apa yang kita lakukan sudah benar dan tepat. Karena, tentu saja, kita
berhubungan dengan manusia. Manusia yang keterikatannya (bukan bagai, tapi
literally) satu tubuh dengan kita. Ada rasa sayang, kesal, nggak tega, cinta,
campur.
Namun, saya sungguh jatuh cinta
dengan Attachment Parenting (AP) ini. Tenang… saya nggak suka jadi ekstrimis
dalam hal apapun. Termasuk parenting. Pun AP ini sebenarnya bukan hal baru,
bahkan konon sudah amat purba. Beginilah nenek moyang kita membesarkan kita.
Hal seperti parenting terlalu besar dan terlalu kompleks untuk dirangkum dalam
satu teori dan diikuti secara kaku. AP juga menghadapi berbagai kritik, karena
agak berbeda dengan arus utama parenti di Amerika sana pada saat itu. Perbedaan
budaya juga bisa jadi membuat implementasinya menjadi sulit bahkan tidak
mungkin. Tidak ketinggalan beberapa kelompok feminis yang melihat AP sebagai
pemenjaraan bagi perempuan (ibu).
Tulisan ini saya ambil dan rangkum
dari: http://www.attachmentparenting.org/principles/principles.php
Visi besar dan jangka panjang dari
AP sebenarnya adalah untuk menciptakan para orang dewasa dapat mengembangkan
kapasitasnya untuk berempati dan berhubungan dengan orang lain. Dan di balik
itupun ada visi yang lebih besar lagi, masyarakat tanpa kekerasan. Karena
esensi dari AP adalah tentang mengasuh dan membentuk ikatan yang kuat antara
orangtua dan anak-anak mereka dengan memenuhi kebutuhan anak akan rasa percaya,
empati, dan afeksi. Kita sebagai orangtua ditantang untuk memperlakukan buah
hati dengan kebaikan, rasa hormat, dan penuh martabat. Melalui hal tersebut,
anak diharapkan juga berprilaku demikian saat berinteraksi dengan orang lain.
Selama 60 tahun terakhir, perilaku
keterikatan (attachment) ini telah dipelajari secara luas oleh para peneliti
psikologi dan perkembangan anak. Bahkan belakangan ini juga dipelajari oleh
peneliti yang meneliti tentang otak (ya iyalah ya… peneliti kerjaannya
meneliti). Penelitian-penelitan ini pada kesimpulannya mendukung poin-poin
kunci untuk perkembangan anak yang optimal dalam AP, yang kemudian dirangkum
dalam AP’s Eight Principles of Parenting:
1. Persiapkan diri untuk masa
kehamilan, kelahiran, dan menjadi orang tua.
2. Pemenuhan nutrisi dengan
pemberian makan yang penuh cinta dan rasa hormat.
3. Merespon dengan rasa
sensitivitas.
4. Gunakan sentuhan yang penuh kasih
sayang dalam pengasuhan.
5. Memastikan anak mendapatkan
tidur yang nyaman baik secara fisik maupun emosional.
6. Memberikan perhatian yang penuh
cinta secara konsisten.
7. Mempraktikkan disiplin yang
positif.
8. Keseimbangan antara kehidupan personal
dan keluarga
Tadinyaaaaa… Saya mau jabarin satu
satu, tapi puanjang euy… Penjelasannya nyusul di posting-posting berikutnya ya…
Happy Parenting :)
No comments:
Post a Comment