Friday, June 1, 2012

Attachment Parenting



Sebegitu ngefansnya saya sama dr. Sears dan Martha, ternyata nggak membuat saya tahu dengan judul dari misi besar yang mereka bawa. Mungkin karena saya membaca Baby Book versi Indonesia kali ya… Ya… Akhirnya saya tahu dan saya pingin berbagi mengenai hal ini. Attachment Parenting. FYI, saya baru ngeh istilah ini setelah baca kolom di TIME (pamer… padahal minat baca cuma karena ada kata “Sears” doang, hehe) mengenai dr. Sears. dr. Sears sendiri adalah seorang dokter anak, dan istrinya Martha adalah perawat. Mereka adalah keluarga Katolik taat, bahkan Om Sears pernah masuk sekolah seminari. Ada 8 anak di keluarga mereka yang salah satunya terlahir dengan sindroma down.
Menjadi orangtua adalah hal paling rumit yang pernah saya hadapi. Sayangnya, peran ini tidak akan pernah berhenti sampai kita mati. Orang sering mengatakan bahwa tidak ada buku petunjuk tentang bagaimana menjadi orangtua yang baik. Teori parenting berubah dari waktu ke waktu. Dulu dr Spock berjaya, sekarang tidak. Pun teori terbaru tidak menjamin apa yang kita lakukan sudah benar dan tepat. Karena, tentu saja, kita berhubungan dengan manusia. Manusia yang keterikatannya (bukan bagai, tapi literally) satu tubuh dengan kita. Ada rasa sayang, kesal, nggak tega, cinta, campur.
Namun, saya sungguh jatuh cinta dengan Attachment Parenting (AP) ini. Tenang… saya nggak suka jadi ekstrimis dalam hal apapun. Termasuk parenting. Pun AP ini sebenarnya bukan hal baru, bahkan konon sudah amat purba. Beginilah nenek moyang kita membesarkan kita. Hal seperti parenting terlalu besar dan terlalu kompleks untuk dirangkum dalam satu teori dan diikuti secara kaku. AP juga menghadapi berbagai kritik, karena agak berbeda dengan arus utama parenti di Amerika sana pada saat itu. Perbedaan budaya juga bisa jadi membuat implementasinya menjadi sulit bahkan tidak mungkin. Tidak ketinggalan beberapa kelompok feminis yang melihat AP sebagai pemenjaraan bagi perempuan (ibu).
Tulisan ini saya ambil dan rangkum dari: http://www.attachmentparenting.org/principles/principles.php
Visi besar dan jangka panjang dari AP sebenarnya adalah untuk menciptakan para orang dewasa dapat mengembangkan kapasitasnya untuk berempati dan berhubungan dengan orang lain. Dan di balik itupun ada visi yang lebih besar lagi, masyarakat tanpa kekerasan. Karena esensi dari AP adalah tentang mengasuh dan membentuk ikatan yang kuat antara orangtua dan anak-anak mereka dengan memenuhi kebutuhan anak akan rasa percaya, empati, dan afeksi. Kita sebagai orangtua ditantang untuk memperlakukan buah hati dengan kebaikan, rasa hormat, dan penuh martabat. Melalui hal tersebut, anak diharapkan juga berprilaku demikian saat berinteraksi dengan orang lain.
Selama 60 tahun terakhir, perilaku keterikatan (attachment) ini telah dipelajari secara luas oleh para peneliti psikologi dan perkembangan anak. Bahkan belakangan ini juga dipelajari oleh peneliti yang meneliti tentang otak (ya iyalah ya… peneliti kerjaannya meneliti). Penelitian-penelitan ini pada kesimpulannya mendukung poin-poin kunci untuk perkembangan anak yang optimal dalam AP, yang kemudian dirangkum dalam AP’s Eight Principles of Parenting:
1. Persiapkan diri untuk masa kehamilan, kelahiran, dan menjadi orang tua.
2. Pemenuhan nutrisi dengan pemberian makan yang penuh cinta dan rasa hormat.
3. Merespon dengan rasa sensitivitas.
4. Gunakan sentuhan yang penuh kasih sayang dalam pengasuhan.
5. Memastikan anak mendapatkan tidur yang nyaman baik secara fisik maupun emosional.
6. Memberikan perhatian yang penuh cinta secara konsisten.
7. Mempraktikkan disiplin yang positif.
8. Keseimbangan antara kehidupan personal dan keluarga
Tadinyaaaaa… Saya mau jabarin satu satu, tapi puanjang euy… Penjelasannya nyusul di posting-posting berikutnya ya…
Happy Parenting :)

No comments:

Post a Comment